Uji Kompetensi Guru Murni Untuk Pemetaan
Bandung --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh,
mengatakan, uji kompetensi guru digunakan sebagai pemetaan untuk peningkatan kemampuan dan perbaikan kualitas
pendidikan. Tidak ada hubungannya dengan tunjangan profesi yang telah diterima
para guru.
“Dengan pemetaan ini bisa terlihat kelemahannya selama ini.
Bagaimana bisa meningkatkan kualitas, kalau petanya saja tidak tahu,” kata
Menteri Nuh usai memberi kuliah utama kepada mahasiswa baru Institut Teknologi
Bandung, Sabtu (28/07), di Bandung.
Mendikbud mencontohkan, jika ada 1000 guru Matematika di Jawa
Barat, tidak akan diketahui kelemahan mereka dalam penguasaan materi pelajaran,
jika tidak diuji. “Kalau kelemahannya sudah diketahui, mereka bisa meningkatkan
kualitasnya dengan belajar sendiri atau ikut kursus dan pelatihan yang
diselenggarakan oleh pemerintah,” katanya.
Uji kompetensi guru merupakan salah satu upaya peningkatan
kompetensi dan kualitas pendidikan. Dan meningkatkan kualitas pendidikan
merupakan amanat undang-undang. Untuk itu, Mendikbud meminta agar semua pihak
tidak memperumit proses ujian ini. “UKG ini dasarnya ada di peraturan menteri.
Hal-hal yang sudah gamblang, tidak perlu diperdebatkan lagi!,” tegasnya
Jika nanti guru-guru ini ada yang gagal memenuhi standar
kompetensi, Kemdikbud menggandeng LPMP dan pelatihan guru sejenis untuk
memberikan pembinaan. Bahkan, guru-guru ini bisa terus mengembangkan diri
dengan terarah, karena telah mengetahui kelemahannya. “Kalau muridnya siap
untuk dites, diuji, masa gurunya tidak mau,” katanya.
UKG akan dimulai hari Senin (30/07). Mendikbud memastikan ujian
tersebut akan tetap berjalan. Menurut laporan terakhir yang diterima Menteri
Nuh, semua persiapan telah dilakukan dengan baik.
Komentar
Posting Komentar